Sebagai makhluk tuhan dengan kodrat disebut makhluk sosial,
manusia selalu saja membutuhkan kehadiran bahkan bantuan orang lain dalam
menjalani kehidupan. Menjalin hubungan yang baik dengan kerabat menjadi salah
satu kebutuhan bagi setiap manusia dalam menjalin hubungan interpersonal.
Menurut anda, apakah pengertian hubungan interpersonal? Hubungan interpersonal
adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi
pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita
berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan
relationship. Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan terdapat suatu
proses dan biasanya dimulai dengan “Ketertarikan interpersonal (Interpersonal
Attraction)”. Menurut Baron dan Byrne (2006), ”Interpersonal Attraction” adalah
penilaian seseorang terhadap sikap orang lain, dimana penilaian ini dapat
diekspresikan melalui suatu dimensi, dari strong liking sampai dengan strong
dislike atau dari yang biasa menjadi luar biasa.
a)
Model-model hubungan interpersonal
1.
Pertukaran Sosial (Social Exchange)
Menurut teori ini manusia saling menjalin hubungan dengan
tujuan memuaskan kebutuhan masing-masing. Setiap orang mengharapakan sesuatu
dari hubungannya dengan orang lain. Kalau ia memiliki cukup kebebasan ia akan
memutuskan hubungan tersebut, sebaliknya, kalau ia tidak dapat keluar dari
situasi hubungan tidak adil yang menimbulkan penderitaan, ia akan terjatuh masuk
kedalam psikopatologi.
(Sumber : Supratiknya, A. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal.
Yogyakarta : Kanisius)
2.
Model peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai
panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai
dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal
berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya. Kemampuan
memerankan peranan tertentu, serta mampu menghindari konflik peranan bila
individu tidak sanggup mempertemukan berbagai peranan yang kontradiktif.
3.
Model Permainan
Hubungan interpersonal sebagai ajang menampilkan salah satu
aspek kepribadian individu (orang tua, dewasa, anak). Dikenai sebagai analisis
transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu
terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini
dibagi dalam 3 bagian yaitu kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang
merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap
sebagi orang tua). Lalu, kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang
mengolah informasi secara rasional). Terakhir, kepribadian anak (kepribadian
yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi
intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).
4.
Model Interaksional
Hubungan interpersonal merupakan suatu sistem yang memiliki
sifat-sifat struktural, integrali dan medan yang masing-masing saling terkait. Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Semua sistem terdiri
dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai
suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk
memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari sistem terganggu,
segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat
dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.
(Sumber :
http://arsip.uii.ac.id/files/2012/08/05.2-bab-2137.pdf )
a)
Cara memulai hubungan
Pembentukan
Pembentukan kesan dan dan ketertarikan interpersonal dalam
memulai hubungan. Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal :
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan.
Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase
pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak
untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya atau lawannya. Masing-masing
pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain.
Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri.
Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan,
tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya. Menurut Charles R. Berger
informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori (informasi
demografis, sikap dan pendapat (tentang orang atau objek), rencana yang akan
datang, kepribadian, perilaku pada masa lalu, orang lain, terakhir hobi dan
minat).
Peneguhan Hubungan
Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal,
maka diperlukantindakan-tindakan untuk memelihara keseimbangan. Dalam
memelihara keseimbangan terdapat empat faktor, yaitu keakraban, keakraban ialah pemenuhan
kebutuhan akan kasih sayang antara komunikan dan komunikator. Control berarti kesepakatan
antara kedua belah pihak yang melakukan komunikasi dan menentukan siapakah yang
lebih dominan didalam komunikasi tersebut. Respon yang tepat atau feedback
(umpan balik) yang akan terima jangan sampai komunikator salah memberikan
informasi sehingga komunikan tidak mampu memberikan feedback yang tepat.
Terakhir, nada emosional yang tepat atau keserasian suasana emosi saat
komunikasi sedang berlangsung.
Hubungan interpersonal akan
terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang
diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol
siapa, dan bilamana. Faktor ketiga adalah ketepatan respon. Hubungan
interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi menjadi 2,
yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan hubungan atara
dua individu. Sedangkan hubungan triad merupakan hubungan antara tiga orang. Hubungan
interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagi menjadi 2, yaitu
hubungan tugas dan hubungan sosial.
Hubungan tugas merupakan sebuah
hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak dapat
dikerjakan oleh individu sendirian. Sedangkan hubungan sosial merupakan
hubungan yang tidak terbentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan
interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2, yaitu hubungan
jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka pendek merupakan
hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Sedangkan hubungan jangka panjang
berlangsung dalam waktu yang lama.
Selain ketiga jenis hubungan
interpersonal yang sudah dijelaskan di atas, masih terdapat satu lagi jenis hubungan
interpersonal yang didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman, yaitu
hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan
yang sama sekali tidak dalam atau impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan
akrab atau intim ditandai dengan penyingkapan diri (self-disclosure).
c)
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai
bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan
kebutuhannya terhadap orang lain. Intimasi juga adalah salah satu atribut yang
paling menonjol dalam suatu hubungan intim daripada hubungan pribadi yang lain.
Keintiman (intimacy) sangat berkaitan dengan derajat kecintaan, kepercayaan,
kepuasan, tanggung jawab dan pengertian pasangan dalam hubungan yang dekat
(intim). Dalam suatu hubungan juga perlu adanya companionate love, passionate
love dan intimacy love, atau yang dikenal dengan segitiga cinta Stenberg.
Apabila salah satu komponen cinta tersebut telah hilang dari satu hubungan,
akan muncul rasa ketidak nyamanan antar salah satu pihak. Ini yang akan
menimbulkan sebuah perpisahan pada setiap pasangan.
d)
Intimasi dan Pertumbuhan
Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim
adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan
satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang
terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas
yang sama.
Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang
baik antara lain ialah berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa
berusaha mengendalikan, menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain atau kejujuran
yang menumbuhkan sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive dalam
komunikasi amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal
yang efektif. Untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta.
Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses
menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah
kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita
kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun
menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan
kita.
Keinginan
setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati,
dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi
tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan
dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk
bisa terbuka terhadap pasangan kita. Jadi, sangat penting suatu keintiman dalam
menjalin hubungan. Ketika keintiman hilang, hubungan menjadi hambar.
Sumber : http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/11/hubinterpersonal.pdf
Supratiknya, A. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal.
Yogyakarta : Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar