Ine Lestiani, terlahir
dari sepasang suami istri yaitu, seorang ayah yang adalah seorang Sarjana
Administrasi Niaga yang sekarang telah menjadi seorang pensiunan PNS (Pegawai
Negeri Sipil) dan ibu seorang istri pendamping suami yang setia, sekaligus ibu
rumah tangga yang baik dan seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) di sebuah RSUD.
Putri kedua yang mempunyai seorang kakak kandung perempuan yang bernama Gina
Susanti, lahir dari pasangan Bapak Drs.H.Sadjum Budiyanto dan Ibu Hj.Eni
Sumiani. Saya lahir di Tangerang, 15 Desember 1993. Sewaktu lahir, diberi nama
“Ine” oleh ayah karena nama tersebut adalah kebalikan nama dari ibu saya yaitu
“Eni”. Menurut ayah, nama kebalikan tersebut unik dan mengandung arti. Beliau
bermaksud agar saya bisa selalu ingat terus dengan ibu yang telah membesarkan
dan merawat sampai saya bisa seperti sekarang ini. Hal ini juga lah yang
membuat saya selalu ingat dan selalu menyayangi kedua orang tua saya.
Sejak kecil orang tua
menilai saya tergolong anak yang cerdas dan sangat aktif. Walaupun umur saya
masih kecil yaitu sekitar tiga tahun kurang saya sudah senang menggambar,
menulis, membaca dan menghafal dengan cepat. Saya cerewet tidak bisa diam, serba
ingin mencoba sesuatu hal yang baru, sangat jauh berbeda dengan kaka saya yang
pendiam. Akhirnya Ibu saya memutuskan untuk menyekolahkan saya TK (Taman
Kanak-kanak) akibat desakan dari saya yang ingin cepat bersekolah. Tentunya
zaman dahulu jarang sekali ada play group, kebanyakkan hanyalah TK. Dan syarat utama
untuk masuk TK adalah minimal usia empat tahun. Tetapi saya sangat ingin sekali
masuk TK, hingga Ibu saya bernegoisasi dengan Kepala Sekolah. Ibu saya
menitipkan saya di TK RA Bani Tamim dengan sebutan anak bawang. Saat itu saya
masuk TK (nol kecil) dengan usia termuda yaitu tiga setengah tahun.
Dikelas walaupun umur
saya paling kecil saya sangat aktif. Saya banyak sekali mengajukkan pertanyaan
tentang apa saja yang saya tidak mengerti kepada siapapun. Sejak kecil hobi saya
adalah menari. Banyak perlombaan tarian di TK yang sering saya ikuti. Dari
mulai juara Pratama, juara 3 tari hingga juara favorit TK se RA Kota Tangerang
saya capai dengan teman-teman. Saya juga senang sekali mewarnai gambar, sampai
dirumah banyak sekali piagam-piagam penghargaan dari Kota Tangerang beserta
piala-pialanya. Kepala sekolah di TK tempat saya belajar juga memberikan saya
piagam sebagai siswi teladan.
Alhamdulilah berkat
prestasi tersebut saya bisa masuk SD (Sekolah Dasar) favorit di Kota Tangerang,
yaitu SDN Tangerang 5. Walaupun agak sedikit sulit untuk masuk sekolah tersebut,
karena umur saya yang masih sangat muda yaitu 5,5 tahun. Di sekolah saya aktif mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler bela diri yaitu Pencak Silat dan sudah mencapai sabuk
Hijau. Kegiatan itu cukup membuat kulit saya cenderung menghitam. Selain bela
diri, saya juga mengikuti les bahasa Inggris di KINGS, kegiatan TPA (Taman
Pendidikan Al-qur’an) dan les privat pelajaran didekat rumah. Walaupun kegiatan
yang padat, nilai akademis saya sangat stabil, alhamdulilah kelas 1-6 saya
selalu masuk ke dalam 3 besar dan 10 besar ranking dikelas. Terakhir, saya
pernah diwawancarai oleh sebuah koran resmi Kota Tangerang dan terbit dikoran
sebagai seorang Siswi Teladan.
Tahun 2005, saya masuk
ke sebuah SMP Favorit di Kota Tangerang, yaitu SMPN 1 Tangerang berkat jalur
tes tertulis. Setelah 3 tahun menempuh pendidikan SMP, tahun 2008 bersyukur
saya bisa masuk ke SMA favorit utama di Kota Tangerang, yaitu SMAN 1 Tangerang.
Pada tahun itu, SMA ini adalah sebuah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional).
Setelah 3 tahun
berjalan, tahun 2011 saya lulus dari SMAN tersebut. Namun saya gagal menjadi
seorang mahasiswi di perguruan tinggi favorit di Indonesia. Hal ini tidak
membuat semangat saya patah, melainkan membuat saya bangkit. Sekarang saya menjadi
seorang mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Gunadarma dengan jalur
beasiswa sampai dengan semester enam. Saat itu saya masuk kedalam kelas 1PA04
yang banyak sekali siswi perempuannya, dan hanya ada 10 orang siswa laki-laki.
Saya membuat target
nilai IP yang alhamdulilah hampir bisa mencapai target pada semester pertama
masuk. Akhirnya, sewaktu semester kedua saya bisa mempertahankan nilai IPK
saya. Nilainya tidak jauh berbeda dengan nilai IPK saya semester satu. Selain
itu saya mengikuti organisasi kampus yaitu sebagai anggota BEMF Gunadarma
Divisi Humas Luar. Kemudian saya mengikuti audisi Duta Pariwisata Budaya Kota
Tangerang Selatan (Kang & Nong), tetapi hanya masuk sebagai Semifinalis 40
Besar.
Kemudian kelaspun diacak
ketika menjelang semester tiga, dan saya masuk dikelas 2PA01. Kelas ini akan
bertahan sampai saya lulus. Nilai semester ini meningkat hingga saya masuk
semester keempat. Karena saya adalah orang yang senang berorganisasi, saya
kembali mengikuti audisi Duta Pariwisata dan Budaya Kota Tangerang (Kang &
Nong), dan alhamdulilah tahun 2013 saya menjadi finalis. Kegiatan ini membuat
saya tidak mengikuti kegiatan kelas selama dua minggu karena karantina sampai
malam grand final yang padat. Dan setelah proses yang panjang tersebut, saya diberikan
amanah untuk mengemban masa jabatan tahun 2013-2014 sebagai Duta Pariwisata dan
Budaya Kota Tangerang (Kang & Nong) bersama 10 teman saya lainnya. Saya
sangat menikmati kegiatan dan masa tugas saya ini, karena banyak sekali
pengalaman luar biasa yang saya dapatkan selain kegiatan sosial dan melestarikan
kebudayaan kota kelahiran saya tercinta yaitu Kota Tangerang.
Lalu, awal semester lima
nilai akademis saya yang sedikit menurun karena banyaknya kegiatan diluar kelas.
Namun hal ini menjadi sebuah acuan untuk saya lebih baik kedepannya. Semester
ini, saya juga kembali bergabung dengan organisasi kampus yaitu BEMF Gunadarma,
dan karena saya menjadi duta budaya saya ditempatkan pada Divisi Seni dan
Budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar