A. Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang
bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhan. Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia
yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Dengan
ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM (Sumber
Daya Manusia) ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja
perusahaan manapun.
Pasalnya, ilmu psikologi yang
memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal
manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam
teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya
untuk produktivitas perusahaan. Kegiatan intervensi (yang bertujuan untuk
"mengolah" manusia) inilah yang menjadi titik tolak dari kajian ilmu
psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh kayawan atau SDM dari suatu
organisasi atau perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan
informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya membuat
karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya.
Beberapa aspek dalam psikologi manajemen, adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan yang efektif, yang
menyangkut konsep kepemimpinan, teori kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan,
dan kepribadian kepemimpinan.
b. Teori-teori psikologi, yang
berkenaan dengan teori-teori klasik, daya asosiasi, behaviouristik dan gestalt;
yakni beberapa aliran psikologi yang mendasari konsep tentang tingkah laku
manusia.
c. Pemahaman terhadap personil,
yang berkenaan dengan konsep personalia, tujuan pemahaman personil, aspek-aspek
yang perlu dikenali, dan metode pengenalan dan pemahaman.
d. Motivasi kerja, yang menyangkut
konsep motivasi, nilai motivasi, jenis motivasi, prinsip dan cara menggerakkan
motivasi kerja dalam manajemen.
e. Perbedaan individual, yang
berkenaan dengan konsep perbedaan individual, jenis dan ciri, serta
penerapannya dalam proses manajemen.
f. Kehidupan kelompok, yang
berkenaan dengan konsep kehidupan kelompok, kerjasama, proses kelompok,
dinamika kelompok, dan pelaksanaannya dalam proses manajemen.
g. Perubahan sikap, yang berkenaan
dengan konsep sikap, proses identifikasi, pengaruh kelompok, komunikasi dalam
pembentukan dan perubahan sikap serta hubungannya dalam proses manajemen.
h. Belajar dan latihan, yang
berkenaan dengan beberapa metode belajar yang dapat digunakan dalam program
pelatihan, seperti belajar aktif, belajar mandiri, belajar kelompok, dan
belajar tuntas.
i. Hubungan antar manusia,
terutama menyoroti masalah konsep hubungan antara manusia dalam manajemen,
hubungan antara manusia dan situasi kerja, serta teknik komunikasi.
j. Bimbingan personil, yang
berkenaan dengan konsep bimbingan personil, program bimbingan, fungsi
bimbingan, masalah bimbingan pekerjaan dan peran manajer serta ahli bimbingan
dalam rangka bimbingan personil.
k. Dimensi psikologi rapat, yang
berkenaan dengan mengapa rapat diperlukan, bagaimana menyelenggarakan rapat
yang ditinjau dari segi psikologis.
Dalam manajemen terdapat 4 fungsi utama yaitu :
1.
Perencanaan
(Planning)
proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
2.
Pengorganisasian
(Organizing)
proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi
3.
Pengarahan
(Actuating atau Directing)
proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
4.
Pengawasan
(Controlling)
proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan
dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
B. Organisasi
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai
berikut :
Stoner mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu
tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang
disebut dengan bawahan.
Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur pembagian kerja
dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human,
association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama
antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of
two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into
groups, working together to achieve some common objectives).
TIPE-TIPE ORGANISASI
Secara garis besar organisasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur.
Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal
yang sempurna.
ORGANISASI FORMAL RESMI
Organisasi formal atau Resmi adaah
organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu
struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan
otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki
kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk
saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan
tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran
organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan
pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
ORGANISASI INFORMAL
Keanggotaan pada
organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak
sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi
anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan
tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi
informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi
informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya
dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi
juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi
semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional
anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada
kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini
adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi
sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual.
Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi
mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun
imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak
kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju
mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Stuktur Organisasi
Merujuk kepada hubungan-hubungan
antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur
organisasi di entukan oleh tiga variable kunci :
1. Kompleksitas
2. Formalisasi
3. Sentralisasi
Tujuan Organisasi
Setiap manusia yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana
mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang
menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh
sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tujuan dari sebuah organisasi
sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari
massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga
kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa
bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Pedoman Organisasi adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan
memberi arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan.
Pedoman organisasi terdiri atas pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, prosedur dan aturan.
TEORI ORGANISASI
1. Teori Organisasi Klasik (Teori
Tradisional)
Teori klasik (classical theory)
berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum
digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max
Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata
birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal,
karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang
dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan
tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar
dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa
serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari
Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen
yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of
work)
- Wewenang dan tanggung jawab
(authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of
command)
- Kesatuan pengarahan (unity of
direction)
- Mendahulukan kepentingan umum
daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of
personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia
(stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c. Teori Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific
management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2
pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah
adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan
masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah
seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan
efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Neo Klasik (Teori
Hubungan atau Manusiawi)
Teori neoklasik secara sederhana
sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah
menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori
neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan
tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi
analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori
organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi
sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan
bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
C. Komunikasi
Definisi Komunikasi
Dalam kehidupan sehari hari
comunication (komunikasi) adalah hal terpenting dalam mempererat tali
silahturahmi. Dengan komunikasi juga kita dapat memahami orang lain. Dapat di
simpilkan komunikasi adalah suatu interaksi yang saling mempengaruhi satu sama
lain secara verbal atau non verbal. Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin
communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran” Jadi secara
garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur
kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara
komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Proses komunikasi dapat diartikan
sebagai “transfer informasi” atau pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator
dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam prose komunikasi tersebut bertujuan
untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang
terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirim
pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi
Adapun beberapa definisi komunikasi menurut para ahli antara lain:
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss
komunikasi adalah proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih.
Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson
komunikasi adalah proses memahami dan berbagai makna.
William I gordon kommunikasi
adalah suatu interaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.
Donald Byker dan Loren J. Anderson
komunikasi adalah berbagai informasi antara dua orang atau lebih.
Dimensi Komunikasi
Komunikasi Sebagai Proses
Komunikasi dipandang sebagai
proses yang dimaksudkan disini ialah suatu kegiatan yang berlagsung secara
dinamis. Proses yang berarti unsur – unsur
yang ada di dalamnya bergerak aktif, dinamis, dan tidak statis.
Komunikasi Sebagai Simbolik
Dalam semua konteks komunikasi
dimana segala sesuatunya memerlukan dan menggunakan simbol. Simbol dapat di
nyatakan dalam bentuk verbal maupun non verbal, dalam setiap daerah, lingkungan
atau kumpulan tertentu simbol dapat berbeda – beda sesuai dengan tempat dimana
digunakanya simbol tersebut. Karena setiap daerah memaknai simbol tersebut
secara berbeda – beda. Meskipun hidup dalam satu bahasa yang sama (inggris),
tetapi kita banyak yang berbeda dalam kerangka budaya (MacNamara 1966).
Komunikasi Sebagai Sistem
Sistem, didefinisikan sebagai
suatu aktivitas dimana semua komponen atau unsur yang mendukung saling
berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan saluran (Semprivivo 1982).
Dengan kata lain sistem adalah seperangkat komponen – komponen serta unsur –
unsur yang terhubung dan saling bergantung satu sama lainya serta tidak dapat terpisahkan.
Jika salah satu komponen tidak dapat berfungsi secara baik maka sistem itu
secara otomatis tidak dapat berjalan secara normal sebagaimana mestinya, ini
berarti semua komponen selain harus berinteraksi juga harus dapat berfungsi
secara optimal sebagaimana mestinya. Jika dikaitkan dengan proses komunikasi
dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu sistem yang dimana tercermin dari
unsur – unsur yang mendukungnya sebagai suatu kesatuan antara komunikator,
pesan, media, komunikan, dan timbal baliknya (feedback). Jadi, sebuah proses
komunikasi tidak akan berlangsung dengan baik jika salah satu unsur didalamnya
tidak dapat berfungsing dengan baik pula. Bayangkan jika komunikator, pesan dan
komunikan berfungsi secara baik tetapi dalam prosesnya pesan yang disampaikan
melalu media (chennel) yang tidak efektif maka tidak akan tersampaikannya pesan
secara baik.
Komunikasi Sebagai Aksi
Komunikasi selalu menggunakan
simbol dalam berbagai macam konteksnya, selain itu tidak dapat dipungkiri dalam
berbagai komunikasi tidak pernah terjadi tanpa aksi, apakah itu diucapkan ,
ditulis, maupun dilakukan dalam bentuk isyarat (non verbal), bahkan gerakan
dalam bentuk diam pun merupakan aksi.
Komunikasi Sebagai Aktifitas
Sosial.
Komunikasi menjadi jembatan dalam
menghubungkan antara kepentingan diri manusia sebagai individu dengan
masyarakat disekelilingnya. Karena sudah menjadi sifat yang mendasar pada
manusia yakni selalu berusaha untuk berhubungan dengan sesamanya, upaya ini
dilakukan untuk menghilangkan keterasingan mereka dan juga untuk mengetahui apa
yang sedang terjadi diluar dirinya. Apakah itu dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, ataukan untuk kepentingan aktualisasi diri dalam
membicarakan masalah – masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, seni dan teknologi.
Komunikasi Sebagai Multidimensional
Terdapat dua tingkatan yang dapat
diidentifikasikan dalam perspektif multidimensional ini yakni dimensi isi dan
dimensi hubungan. Kedua dimensi tersebut tidak dapat saling terpisahkan dimana
dimensi isi menunjukkan pada kata, bahasa, pesan serta informasi yang
terkandung didalamnya. Sementara itu dimensi hubungan merujuk pada bagaimana
cara komunikator dalam menyampaikan pesanya kepada komunikan atau bagaimana
peserta komunikasi berinteraksi.
Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal
yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi
adalah:
1)
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan
kepada pihak lain.
2)
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu
pihak kepada pihak lain.
3) Saluran (channel) adalah media
dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi
(tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4) Penerima atau komunikate (receiver) adalah
pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5) Umpan balik (feedback) adalah
tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
6) Aturan yang disepakati para
pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan
("Protokol")
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah setiap
langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan.
Komunikasi adalah sebuah proses sebuah kegiatan yang berlangsung kontinu.
Joseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut
dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, dimana komponen-komponen
saling terkait. Bahwa para pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu
kesatuan dan keseluruhan.
Aplikasinya langkah-langkah dalam
proses komukasi adalah sebagai berikut:
IDE ----> ENCODING ---->
PENGIRIMAN ----> DECODING ----> BALIKAN
Berikut adalah penjelasan langkah-langkah dari proses komunikasi
diatas:
Langkah pertama idea tau gagasan
diciptakan oleh sumber atau komunikator. Langkah kedua ide yang diciptakan
tersebut kemudian dialihbentukan menjadi lambang-lambang komunikasi yang
mempunyai makna dan dapat dikirimkan. Langkah ketiga pesan yang telah di
encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran atau media yang sesuai
dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan. Langkah
keempat penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk
mengartikan maksud pesan tersebut. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah
berhasil di decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke
komunikator.
Harold D Laswell memperkenalkan formula komunikasi untuk terjadinya
suatu proses komunikasi yaitu:
-
Who,
yakni berkenan dengan siapa yang mengatakan.
-
Says
What, yakni berkenaan dengan menyatakan apa.
-
In
Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa.
-
To
Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa.
-
With
What Effect yakni berkenaan dengan pengaruh apa.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya komunikasi :
Komunikasi terjadi karena berbagai
faktor, faktor tersebut diantaranya adalah :
a) Latar belakang budaya.
Interpretasi suatu pesan akan
terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama
latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi
semakin efektif.
b) Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu
kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
c) Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan
pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d) Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan
semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
e) Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan atau situasi.
Dampak Komunikasi
1. Memberikan informasi, meningkatkan
pengetahuan, menambah wawasan. Tujuan ini sering disebut tujuan yang kognitif.
2. Menumbuhkan perasaan tertentu,
menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. Tujuan ini sering disebut tujuan
Afektif.
3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan.
Tujuan ini sering disebut tujuan konatif dan psikomotorik.
Sumber :
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta: Media Pressindo
Mortimer R. Fienberg, dkk. 1996.
Psikologi Manajemen. Jakarta: Penerbit Mitra Utama
Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen
Dasar, Pengertian, dan Masalah. Bumi Aksara: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar