Seperti yang kita
telah ketahui bahwa bentuk-bentuk terapi dibagi kedalam tiga terapi, yaitu yang
pertama terapi supportive, kedua
terapi reduactive, dan yang terakhir
adalah terapi reconstructive. Berikut
akan dijelaskan tentang apa yang dimaksud dari ketiga terapi di atas :
1.
Terapi Supportive
adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong
pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk
mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
Psikoterapi supportive (supresif atau non spesifik).
Tujuan psikoterapi jenis ini ialah menguatkan daya tahan mental yang
dimilikinya sehingga lebih bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Lalu
seperti yang dikatakan oleh (Maramis, 2005) psikoterapi ini juga berfungsi
untuk mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik
untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. Sedangkan menurut Anonym tahun
2001, supportive meningkatkan
kemampuan adaptasi lingkungan.
Supportive Therapy dibagi kedalam beberapa bentuk,
antara lain adalah Ventilasi yaitu suatu bentuk psikoterapi supportive yang memberi kesempatan seluas-luasnya
kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan
merasa lega serta keluhannya akan berkurang. Selain ventilasi, ada juga
persuasi yaitu suatu bentuk psikoterapi
suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang
gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan
sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya. Selanjutnya ada Reassurance yaitu suatu bentuk
psikoterapi supportive yang berusaha
meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang
dihadapinya. Lalu ada Sugestive yaitu
suatu bentuk psikoterapi supportive
yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala
gangguannya akan hilang. Sedangkan bimbingan juga termasuk kedalam psikoterapi
ini yang diartikan sebagai suatu bentuk yang memberi nasihat dengan penuh
wibawa dan pengertian. Terakhir yang tergolong dalam psikoterapi ini adalah
penyuluhan (membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik agar ia
dapat mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri).
2.
Terapi Reeducative
adalah mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak
di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri., memodifikasikan
tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada.
Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain adalah terapi hubungan antar
manusia (relationship therapy), terapi sikap (attitude therapy), terapi
wawancara (interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi
psikobiologik Adolf Meyer), Konseling terapetik, Terapi case work, Reconditioning,
Terapi kelompok yang reedukatik, dan terakhir Terapi somatik 2. Cara-cara psikoterapi
reduktif antara lain Terapi hubungan antar manusi (relationship therapy), Terapi
sikap (attitude therapy), Terapi wawancara ( interview therapy), Analisan dan
sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer), Konseling
terapetik, Terai case work, Reconditioning, Terapi kelompok yang reduktif, dan
terakhir Terapi somatic.
3.
Reconstructive
therapy adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti
asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Tujuannya
adalah untuk merubah kepribadian sehingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian
diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan
emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru. Cara-cara psikoterapi
rekonstruktif antara lain dengan Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud
psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas,
analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok
analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus
dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti,
penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi
tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada.
Daftar Pustaka:
Mappiare,
Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Semiun.
Yustinus. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta. Kanisius
Elvira
SD. Kumpulan Makalah Psikoterapi, Balai Penerbit FKUI, 2005: 5,7, 9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar