Kesehatan mental kini
telah menjadi perhatian khalayak ramai. Sasaran dalam kesehatan mental ini
tentunya masyarakat umum. Tentunya telah banyak peneliti yang meneliti tentang
konsep kesehatan mental ini. Dengan demikian pengertian kesehatan mental
menjadi beragam. Ada yang berpendapat kesehatan mental berarti kondisi optimal
baik fisik, intelektual, emosi, sepanjang hal itu sama dengan keadaan orang
lain. Sebagian juga berpendapat kesehatan mental berarti terbebas dari penyakit
atau cacat terutama dalam kondisi mental ataupun psikologis, dan masih banyak
pendapat lainnya.
Kesehatan mental bukanlah disiplin
ilmu yang berdiri sendiri, kesehatan mental ini terdiri dari banyak bidang ilmu
baik yang secara langsung membidangi kesehatan ataupun tidak. Dibalik berbagai
konsep kesehatan mental beberapa ahli menemukan orientasi umum dan pola wawasan
mental. Salah satu yang mengembangkan orientasi umum dan pola wawasan mental
ini adalah Saparinah Sadli. Beliau
mengemukakan tiga macam orientasi besar dalam kesehatan mental. Pertama orientasi klasik, orientasi
penyesuaian diri dan yang terakhir adalah orientasi pengembangan potensi.
Pertama
beliau mengemukakan tentang orientasi
klasik. Orientasi klasik menurutnya adalah “seseorang
dianggap sehat apabila ia tidak mempunyai keluhan tertentu seperti ketegangan,
rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasaan tidak berguna yang semuanya
menimbulkan perasaan sakit atau rasa tidak sehat, serta menggangu efisiensi
kegiatan sehari-hari”. Dalam definisi ini, orientasi klasik mengemukakan orang
yang sehat berarti orang yang tidak mempunyai berbagai keluhan yang berakibat
sakit untuk dirinya di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tidak cepat merasa lelah,
cemas, tidak percaya diri, cepat putus asa, perasaan tidak berguna dan lain
sebagainya. Biasanya ranah cakupan orientasi klasik ini banyak berkembang
didunia kedokteran.
Kedua Saparinah Sadli mengemukakan, orientasi penyesuaian diri.
Orientasi penyesuaian diri adalah “seseorang dianggap sehat mental bila ia
mampu mengembangakan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain serta
lingkungan sekitarnya”. Definisi diatas berarti, orang dikatan sehat apabila ia
mampu bergaul dengan orang-orang disekitarnya. Karena manusia adalah makhluk
sosial yang tidak akan pernah bisa untuk hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain.
Terakhir
beliau megemukakan tentang orientasi
pengembangan potensi. Orientasi
pengembangan potensi menurut beliau adalah “seseorang dianggap mencapai taraf
kesehatan jiwa bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya
menuju kedewasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya
sendiri. Definisi diatas berarti orang dikatakan sehat apabila ia berhasil
mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat dan kreativitas yang ia miliki
sehingga ia bisa dihargai oleh masyarakat diluar sana.
Dengan
demikian kita dapat membedakan pengertian dari apa yang dimaksud dengan
orientasi klasik, orientasi penyesesuaian diri dan yang terakhir orientasi
pengembangan potensi.
Sumber:
Rochman, Kholil Lur. (2010). Kesehatan
Mental. Yogyakarta :
Fajar
Media Press
Rochman, Kholil Lur. (2010). Kesehatan
Mental. Purwokerto :
Stain Press
Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan.
Yogyakarta :
Kanisius
INE LESTIANI - 13511627- 2PA01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar